PERDAYAKAN PETANI KEMIRI, KELOMPOK 8 SOSIAL SKILL CIPTAKAN PRODUK KEMIRI BUBUK

STITEK – Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika yang tergabung didalam kelompok 8 Sosial Skill melaksanakan pemberdayaan petani kemiri di RT 20 Desa Sukarahmat, Kabupaten Kutai Timur. Minggu (28/11/2021)

Untuk Informasi, Sosial Skill merupakan program terobosan Program Studi Teknik Informatika yang memberikan kesempatan kepada Mahasiswa semester 5 dan 7 untuk dapat melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok – kelompok dengan beranggotakan 5 -6 orang mahasiswa, setidaknya setiap kelompok mahasiswa diminta untuk melaksanakan 4 program pengabdian dengan tema Pemberdayaan, Penyuluhan, Pelatihan dan bakti Sosial

Mengawali hal tersebut kelompok 8 Sosial Skill terlebih dahulu melaksanakan survey potensi desa yang dilaksanakan pada Minggu, 17/10/2021, pada kegiatan survey tersebut terlihat masyarakat yang bertinggal di RT 20 Desa Sukarahmat khususnya yang berada dijalan Gang Thamrin memiliki pekerjaan sehari – hari sebagai petani kemiri.

Kemiri – kemiri yang dikumpulkan nantinya akan melalui proses pengeringan hingga pemisahan antara kemiri dan kulit kemirinya, setelahnya kemiri tersebut akan kembali dipisahkan dengan bagian yang utuh dan bagian yang hancur dan dijual kepasar – pasar Tradisional yang ada di Kota Bontang seperti pasar telihan, pasar tamrin dan pasar citramas Loktuan. Harga jual kemiri tersebutpun variatif untuk harga kemiri utuh dipasarkan dengan kisaran harga Rp. 32.000/Kg sedangkan kemiri yang hancur atau tidak utuh akan dijual dengan jauh lebih murah yaitu kisaran Rp. 20.000/Kg

Melihat hal tersebut, kelompok 8 sosial skill melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan membuat sebuah produk kemiri bubuk dengan brand Kemiri Bubuk Andalan Dapur Ibu yang selanjutnya akan dikemas dan dipasarkan secara professional dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat petani kemiri di RT 20 Desa Sukarahmat

Kegiatan ini dilaksanakan dengan bertahap mulai dari pengolahan, pengemasan, branding hingga penjualan

Pada tahap pengolahan masyarakat akan diberikan pelatihan mengolah kemiri sehingga dapat menjadi kemiri bubuk yang higienis dan tanpa bahan pengawet, selanjutnya masyarakat diberikan pelatihan pengemasan dan dilanjutkan pelatihan foto produk dengan konsep mini studio menggunakan bahan sederhana dan pada tahap akhir hasil olahan produk kemiri bubuk akan dipasarkan melalui market online

Menyambut kegiatan tersebut, Masyarakat terlihat sangat antusias, diwakili oleh Ketua RT 20 Desa Sukarahmat, Ibu Muliati menyampaikan “ Kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi kegiatan adek – adek Mahasiswa, sudah lama kami ingin belajar mengolah sumberdaya kami tapi bingung harus mulai dari mana, semoga dengan hadirnya adek – adek ini bisa jadi pemicu munculnya ide – ide baru untuk meningkatkan ekonomi masyarakat disini “

Dilain kesempatan terdengar celetukan salah satu warga “ Untung belum kujual kemiriku kepasar, hampir kujual murah lagi, mending ku olah baru kujual biar lebih mahal “ Imbuhnya dengan nada bercanda