Tim riset dari Program Studi Teknik Elektro STITEK Bontang telah berhasil mengembangkan mesin ekstraksi gula tebu otomatis dengan dukungan dana dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STITEK Bontang, sebagai bagian dari program inovasi tim riset. Kegiatan ini tidak hanya sebagai bagian dari upaya meningkatkan akreditasi prodi, tetapi juga sebagai langkah konkrit dalam menghadirkan solusi teknologi terkini di industri lokal.
Penelitian inovasi tim riset ini dilakukan secara kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. saat ini penelitian pengembangan ekstraksi tebu otomatis dipimpin oleh Hardianto, S.T., M.Eng sebagai ketua peneliti bersama dengan anggota Tim riset yakni Ir.Afittariah, S.T.,M.T Turahyo. S.T.,M.Eng, Akbar, S.Pd., M.Pd dan melibatkan 3 orang mahasiswa teknik elektro. senada dengan hal tersebut ketua peneliti Bpk Hardianto, S.T., M.Eng merespon permasalahan yang dihadapi oleh industri jus tebu, dimana penggunaan penggerak diesel saat ini menjadi penyebab operasional yang mahal dan risiko keamanan dalam oprasionalnya. Dengan demikian, mesin yang dikembangkan diharapkan dapat mengatasi kendala tersebut secara efektif.
Keunggulan mesin ekstraksi gula tebu otomatis yang dikembangkan tim riset Prodi Teknik Elektro STITEK Bontang terletak pada desainnya yang menggunakan 3 rol dengan kecepatan 100 RPM dan menghasilkan efisiensi energi setara dengan 1/4 PK atau 186 watt saat operasional. Selain itu, mesin ini dilengkapi dengan sistem penyaringan ekstraksi sehingga hasilnya dapat langsung dikonsumsi, menjaga kebersihan dan kualitas produk yang maksimal.
Aspek lingkungan juga diperhatikan dalam pengembangan ini, termasuk efisiensi dalam pembuangan limbah dan keamanan pengguna dari risiko kecelakaan. Namun, menjadi pembeda produk yang ada dipasaran dengan inovasi yang dikembangkan adalah hadirnya sistem kerja otomatis yang memungkinkan proses ekstraksi tebu berjalan secara efisien tanpa banyak campur tangan manusia.
Meskipun pengembangan mesin ini telah mencapai tahap 80%, beberapa kendala teknis seperti sensor dan waktu perakitan masih perlu diatasi. Diperkirakan proses ini akan selesai pada bulan September 2024. Hardianto "optimis bahwa hasil karya ini akan terus disempurnakan untuk bisa diproduksi secara massal guna memenuhi permintaan pasar lokal di Bontang".
Selain itu, hasil penelitian ini direncanakan akan didaftarkan sebagai paten sederhana, mengingat belum ada ekstraksi tebu serupa yang terdaftar di bank data Central HAKI. Hal ini memberikan peluang besar bagi tim riset untuk mendapatkan hak paten atas inovasinya.
selaras dengan hasil yang sangat memuaskan yang dilakukan oleh tim riset prodi elektro, akbar, S.Pd.,M.Pd sebagai Kepala LPPM STITEK Bontang menyambut positif hasil inovasi yang dilakukan, dan berharap dapat memberikan dampak yang signifikan bagi industri lokal serta menambah koleksi produk inovasi dari prodi teknik elektro. tentu saja, mesin ekstraksi gula tebu otomatis ini bukan menjadi satu-satunya yang dikembangkan tahun ini tetapi terdapat juga inovasi-inovasi lainnya, salah satunya inovasi oleh tim riset yang dilakukan prodi teknik Informatika yang saat ini memasuki tahap implementasi.